Selasa, 31 Desember 2013

Bagaimana Mengatur Sistem Manajemen Bimbel Skala Rumahan?

Belakangan ini muncul konsep baru dari bisnis bimbingan belajar yang lebih murah meriah dan mudah dikelola, yakni bisnis bimbel rumahan. Tampil dengan cara yang berbeda, lebih sederhana dan santai, ternyata model ini mampu mengeruk hasil yag cukup menggoda. 

Kebanyakan pelaku usaha bimbel rumahan ini mengejar target pasar dari lingkungan pemukiman sekitarnya. Justru ini menjadi nilai tambahnya, karena biasanya proses promosi lebih murah, cukup dengan ketok tular antar tetangga. Selain itu, banyak ibu yang merasa lebih nyaman mengkursuskan anaknya di jasa bimbel yang dekat dari rumah, terutama bila Anda melayani bimbingan belajar untuk anak-anak.

Tetapi meski terkesan mudah, murah dan sederhana, tidak lantas Anda mengabaikan unsur manajemen dalam usaha. Manajemen bimbel tetap menjadi hal penting yang harus Anda perhatikan bila Anda ingin sukses dengan usaha bimbel rumahan Anda.

Karena manajemen bimbel yang baik akan menjadikan usaha Anda yang berskala rumahan tetap mampu beroperasi secara profesional. Dan siapa pula konsumen yang mau memilih Anda bila Anda tidak profesional, benar kan?

Lalu bagaimana membuat sistem manajemen bimbel skala rumahan yang profesional? Berikut ini informasinya :
1.       Menjadi yang diinginkan pasar
     Meski Anda hanya membuka usaha di rumah, sebaiknya Anda tetap memiliki data yang mampu menjawab pertanyaan seperti berapa harga yang tepat untuk target pasar Anda? Apa fasilitas yang diharapkan konsumen Anda dari sebuah jasa bimbingan belajar? Apa target-target yang ingin konsumen Anda dicapai dengan ikut menjadi siswa bimbel? Semakin baik Anda mampu membaca kebutuhan dan kendala di pasar, semakin baik pula Anda beradaptasi dengannya. Menjadi sesuai dengan keinginan pasar bisa menjadi solusi terbaik dalam mengeruk untung dari usaha rumahan Anda ini. Karena bila Anda bekerja di kawasan hunian, pasar Anda terbatas, jadi Andalah yang harus beradaptasi dengan pasar, supaya pasar memilih Anda.

2.       Biarkan gossip bekerja
     Gosip memang selalu menjadi kegemaran yang melekat di kalangan pemukiman dan perumahan. Jadikan ini jalan pintas usaha promosi Anda. Sederhananya, jadikan konsumen Anda yang puas dengan pelayanan Anda menjadi mesin penyebar gossip yang akan mempromosikan bisnis bimbel Anda ke tetangga-tetangganya. Kenyataannya, produksi dan pemasaran selalu menjadi sisi yang terus bersinergidalam mensukseskan usaha. Jadi fokuslah pada bagaimana menjadi bimbel yang mampu memuaskan konsumen. Kuncinya kembali ke poin satu, jadilah sesuai keinginan konsumen.

3.       Berhemat dengan bijaksana
    Meski Anda bisa saja membeli seperangkat AC dengan harga mahal, tetapi bila pasar potensial Anda tampaknya hanya membutuhkan kipas angina, Anda tidak perlu ngoyo. Lakukan selalu langkah cermat bila berkaitan dengan biaya. Seperti dengan menggunakan soft copy modul bimbel dari pada harus membuat sendiri modul bimbel. Membuat sendiri akan memakan waktu, lebih boros dan tidak bisa terjamin kualitasnya.

4.       Gunakan tenaga seperlunya
    Bila Anda masih bisa mengelola pengajaran dengan tenaga Anda sendiri, ada baiknya Anda tidak perlu merekruit tenaga tambahan dulu. Karena justru perekruitan akan menambah biaya operasional yang bisa memberatkan usaha rumahan Anda. Biasanya usaha rumahan berawal dari modal kecil, jadi jangan mengambil keputusan yang akan menciptakan pemborosan. Akan lebih bijak bila Anda mengtaur time management untuk mengelola keterbatasan waktu.

5.       Pendataan keuangan
    Ini dia yang kerap diabaikan pengelola atau pemilik bisnis bimbel rumahan. Meski bercap rumahan, bukan lantas Anda bebas mencapur aduk penghasilan bimbel Anda dengan urusan rumah tangga. Karena pecatatan yang berantakan bisa berakibat fatal, dana yang seharusnya untuk operasional terpakai untuk hal di luar usaha.. Anda bisa saja kekurangan cash pada saat Anda membutuhkan dana untuk mencetak modul atau membeli ala tulis. 

6.       Jangan terlalu kaku
     Metode yang harus Anda ambil baik dalam aktivitas pengajaran dan metode promosi harus lebih luwes. Ini karena kebanyakan konsumen Anda adalah tetangga Anda sendiri, jadi berupayalah untuk tetap menjaga suasana akrab dan kekeluargaan. Tetapi Anda tetap harus menekankan ketegasan pada peserta kursus supaya mereka bisa mengikuti kelas dengan baik. 

Itu tadi 6 cara dalam menjalankan manajemen bimbel yang simpel. Siap menjalanan manajemen bimbel untuk bisnis bimbingan belajar skala rumahan?

 Jual Modul Bimbingan Belajar SD SMP SMA

Modul Persiapan UN SD SMP SMA

Bank Soal SD SMP SMA

Administrasi Bimbel

Rabu, 25 Desember 2013

Jual Modul Kursus, Harga Ekonomis – Manfaat Panjang Umur

Bila Anda sedang mencari ide segar soal bisnis yang bisa Anda mulai dari rumah Anda sendiri dengan modal yang kecil-kecilan, maka ide bisnis kursus atau bimbingan belajar bisa menjadi solusi dan pilihan yang tepat.
Di masa sekarang tuntutan masyarakat akan standar pendidikan demikian tinggi. Standar yang diharapkan masyarakat akan kemampuan seseorang semakin hari semakin tinggi saja. Itu juga berarti toleransi akan ketidakmampuan juga menjadi semakin sempit.

Contoh kasus saja pada anak usia 5 tahun. Bila dulu pada usia ini anak tidak mendapat tuntutan tinggi, maka beberapa tahun ini justru anak-anak usia 5 tahun mendapat tuntutan untuk bisa membaca, menulis dan berhitung.Meski pemerintah pusat sudah bersikap keras, nyatanya masih banyak sekolah SD yang mensyaratkan kemampuan calistung untuk pendaftaran. 

Contoh kasus lain adalah kebutuhan orang akan bahasa inggris. Bila 20 tahun lalu bahasa Inggris masih dianggap bahasa kedua dan hanya diterapkan dalam pendidikan taraf SMP dan SMU. Maka ini yang terjadi justru sangat berbeda. Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa kedua yang sudah diperkenalakan sejak dini mungkin. Pada akhirnya pada usia matang, maka tidak ada toleransi lagi bagi mereka yang minus dengan kemampuan bahasa Inggrisnya.

Tingginya tuntutan inilah yang bisa menjadi potensi bagi Anda. Anda bisa menyediakan jasa kursus  kursus dengan bangunan mewah di tengah kota, maka Anda perlu berpikir dua kali.
Untuk Anda dengan modal pas-pasan, ide bisnis besar seperti di atas akan mustahil tentunya. Tapi jangan lantas membuat Anda harus menunda rencana Anda merilis usaha bimbel atau kursus tadi. Karena memulai usaha kursus atau bimbel juga bisa Anda mulai dari rumah.

Justru bila Anda tinggal di kawasan perumahan atau pemukiman, Anda bisa mencuri  pasar dari lingkungan tempat tinggal Anda. Jadi manfaatkan tetangga Anda sebagai pasar potensial. Banyak ibu yang keberatan bila anaknya harus kursus terlalu jauh dari rumah, banyak pula wanita aktif yang merasa tertarik memperdalam bahasa asing untuk sekedar pengetahuan, pergaulan dan bekal dalam karier.  

Lalu Bagaimana Dengan Materi Untuk Bisnis Bimbel Dan Kursus Ini?
Jangan takut… Meski Anda bukan berasal dari tenaga pendidikan, Anda masih bisa untuk mencoba bisnis bimbel dan kursus ini dengan mudah. Karena kini kami menyediakan modul khusus untuk bimbel calistung dan kursus Bahasa Inggris.

Modul yang kami tawarkan adalah paket modul lengkap yang disusun oleh tenaga pendidikan profesional dan berpengalaman. Disusun dengan sistematis, dalam bahasa dan metode yang mudah dicerna dan tentu saja berisi konten yang sederhana dalam pengajarannya dan mudah dalam pemahamannya.
Cukup dengan merogoh kocek 1 juta maka Anda sudah bisa mendapatkn bahan-bahan lengkap materi bimbel calistung. Sedang untuk biaya modul kursus bahasa Inggris, Anda perlu mengeluarkan dana sebesar Rp 4 juta.

Dari kami produk modul akan dikirim dalam bentuk soft copy dalam flash disc yang akan dikirim secara manual ke alamat Anda. Cara ini membuat Anda tidak lagi harus bersusah  payah mendownload. Anda juga dengan bebas memasang logo lembaga Anda, mencetak dengan kualitas cetakan sesuai budget Anda dan memperbanyak sesuai kebutuhan. 

Terkesan sangat mahal, tetapi bandingkan bila Anda harus membuat dan menyusun sendiri modul kursus yang akan Anda buat. Tentu saja bukan langkah yang efektif, malah memakan biaya dan waktu. Alternatif lain dengan membeli hak franchise, juga bisa jadi akan merugikan Anda karena harus membayar royalty fee dan franchisee fee  tanpa tau sejauh mana usaha bimbel Anda sukses.
Anda bisa bandingkan ide bisnis bimbel dengan membeli modul dari kami akan jauh lebih hemat dan efektif. Saya akan berikan ilustrasi mengenai bagaimana potensi hasil dari usaha bimbel dan kursus bila Anda menggunakan modul dari kami :

Modal awal
Modul                                                   = Rp 1.000.000
Perlengkapan                                        = Rp 2.250.000
Pemasukan 50 peserta kursus
Uang muka ( 75.000  x 50 )                 = Rp 3.750.000  
Uang bulanan ( 150.000 x 50 )             = Rp 7.500.000
                                                                Rp 11.250.000
Biaya
Listrik, DLL                                           = Rp 1000.000
Keuntungan                                            = Rp 10.250.000

Dari satu cabang usaha rumahan bimbel dan kursus, Anda berpotensi mereguk hasil yang besar. Cukup dengan bermodal modul kursus dan bimbel milik kami, Anda siap mengembangkan sayap bisnis Anda sekarang juga?

Rabu, 18 Desember 2013

Bagaimana Pendekatan Terbaik Pelaku Bimbel untuk Memahami Kurikulum 2013?

Bagaimana Pendekatan Terbaik Pelaku Bimbel untuk Memahami Kurikulum 2013?

Pemberlakukan sistem kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2013 lalu ini menyebabkan banyak pihak terpaksa beradaptasi dengan perubahan yang ada. Pasalnya kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya. 

Ada beberapa perubahan terutama pada sistem penilaian dan pengajaran, pendekatan dan kompetensi yang diharapkan. Meski sebenarnya dari sisi materi tidak ada perbedaan signifikan. Materi pada kurikulum sebelumnya juga menjadi materi dasar dari kurikulum terbaru ini, hanya saja dengan sistem penjabaran dan penelaahan yang berbeda.

Perubahan kurikulum seperti ini memang kerap kali membuat repot tenaga pendidik di sekolah formal. Tetapi sebenarnya bukan hanya tenaga pendidik formal saja yang harus beradaptasi dengan perubahan ini. Mereka yang berkecimpung sebagai pelaku bimbel juga terpaksa putar otak untuk beradaptasi dengan kurikulum 2013.
Yang kerap menjadi kendala bagi para pelaku bimbel adalah mereka tidak mendapat dukungan bimbingan dari dinas terkait mengenai proses pemahaman materi dan konsep dalam kurikulum 2013 ini. Berbeda dengan pengajar formal yang akan menjalani serangkaian diklat perkenalan dan pemahaman kurikulum 2013.
Bila mereka yang menjalankan bisnis bimbel harus memahami konsep baru ini dengan otodidak, bagaimana kira-kira hasilnya?

Jangan khawatir, sebagaimana dikatakan tadi, secara keseluruhan materi, tidak banyak perubahan yang mendasar. Karena materi-materi yang ada pada kurikulum 2006 juga kembali digunakan dalam kurikulum 2013. Yang berbeda secara khusus hanya metode, pendekatan, fokus dan kompetensi.
Lalu bagaimana pendekatan terbaik bagi para pelaku bimbel dalam memahami perubahan kurikulum ini? Berikut ini beberapa haluan yang bisa menggambarkan pendekatan terbaik bagi pihak pelaku bimbel terhadap kurikulum 2013.

1.       Materi kurikulum 2013
    Secara umum tidak banyak perubahan materi antara kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 ini. Kalaupun ada perubahan, ini hanya hasil dari penyesuaian dengan perkembangan terkini beberapa penyesuaian lain yang berkaitan dengan kontekstual konten. Apa yang dipelajari siswa kelas 9 pada kurikulum lalu hampir serupa saja denga materi pada kurikulum terbaru ini. 

2.       Siswa adalah subjek
    Dalam kurikulum 2013, siswa berada dalam posisi subjek yang tidak lagi pasif sekedar menghafal dan menggarap soal dengan benar. Metode terbaru akan menekankan unsur pengalaman, jadi siswa akan dilibatkan dalam pengujian, mengamati, analisa dan penarikan kesimpulan atas suatu kasus. Jadi, akan lebih baik bila bimbel juga tidak sekedar membantu siswa dengan jalan pintas pengerjaan soal tetapi juga membantu siswa berlogika dengan konteks soal yang ada.

3.       Sistem integrasi
    Pendekatan lain yang juga perlu dipahami oleh lembaga bimbel adalah sistem penjabaran materi dalam kurikulum 2013 cukup berbeda dari metode sebelumnya. Di sini, siswa akan belajar secara terintegrasi antara materi dan konten satu dengan konten lain.
Siswa akan diajak belajar dengan cara yang saling berkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain. Konsep ini harus dipahami oleh pihak pelaku bimbel karena cara yang sama juga perlu diadaptasi dalam modul bimbel dan metode pengajaran dalam bimbel. 

4       Kompetensi yang berubah
      Salah satu perubahan yang cukup mendasar dari kurikulum 2013 adalah perubahan standar kompetensi. Bila sebelumnya mata pelajaran yang berbeda bisa berarti juga perbedaan dalam standar kompetensi. Maka kini kompetensi yang diharapkan bisa menjadi lebih majemuk. Beberapa kompetensi yang sama bisa menjadi target dari beberapa mata pelajaran sekaligus.

Pihak pelaku bimbel tetap berkepentingan untuk mengantarkan siswa mencapai standar kompetensi yang diharapkan.. Untuk kurikulum 2013 ini, kompetensi dasar utamanya fokus pada pemahaman yang berbasis pengalaman dan penarikan kesimpulan. Jadi memberi contoh yang berasal dari pengalaman siswa dan pengamatan siswa akan lebih efektif.

Perubahan yang mendasar dari kurikulum 2013 sebenarnya terletak pada konsep dan metode. Jadi bagi bimbel, tidak banyak perubahan materi yang perlu dilakukan. Dari sisi ini pihak bimbel sebenarnya sudah cukup diuntungkan karena artinya perubahan pendekatan hanya berokus pada adaptasi konsep.
Hanya saja bimbel perlu mengambil peran untuk bersinergi dengan pihak pendidikan formal. Karena faktor penilaian prestasi sebuah bimbel salah satunya di lihat dari kemampuannya mengantarkan siswa menjadi berprestasi di sekolah formal mereka. Tampaknya dengan adanya model kurikulum 2013 ini, peran ini menjadi lebih kompleks dari sebelumnya.

Sabtu, 14 Desember 2013

Perbedaan Kurikulum 2013 Dan kurikulum KTSP

Mulai tahun 2013, sistem pendidikan di Indonesia menerapkan kurikulum baru, kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan konsep baru pengembangan dari kurikulum sebelumnya yakni kurkulum KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah berjalan sejak tahun 2006 di Indonesia.

Secara mendasar sistem kurikulum 2013 berorientasi pada pemusatan sistem silabus, kesinambungan materi  yang terintegrasi dan keterikatan prestasi dengan budi pekerti. Konsep ini tergolong anyar dan sangat berbeda dengan konsep terdahulu yang masih berbasis separasi konten dan desentralisasi sistem silabus dan materi.

Bagi para pengajar perubahan sistem ini memang memerlukan telaah lebih jauh, karena tanpa memahami konsep kurikulum secara utuh proses belajar mengajar akan sulit berjalan lancar sesuai target kurikulum. Apalagi banyak perbedaan mendasar antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP.

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan kami berikan beberapa perbedaan yang mendasar dari sistem kurikulum 2013 dengan sistem kurikulum KTSP:

1       Sentralisasi vs Desentralisasi
    Secara khusus kurikulum 2013 menetapkan sistem penyusunan silabus berada dalam wewenang penuh pemerintah, atau DepDikNas. Artinya pihak pengajar hanya melakukan pengkajian dan penelaahan atas jabaran  isi silabus tersebut kepada siswa. Berbeda dengan periode sebelumnya ketika pengajar sepenuhnya terlibat dalam proses penyusunan silabus. Sehingga dengan sendirinya pengajar memahami dengan utuh isi silabus. Metode sentralisasi diharapkan akan membantu siswa mendapat kualitas materi yang setara baik di daerah maupun di pusat.

2          Integrasi vs Separasi
    Dalam konsep materi, kurikulum 2013 menggunakan sistem yang menyatukan konten materi beberapa pelajaran dengan konsep yang terintegrasi dan berkesinambungan.Tidak hanya itu tujuan kompetensinya juga berkaitan. Terutama untuk siswa kelas 1 -3 SD, sistem ini semakin nyata dengan penyampaian seluruh materi pelajaran dalam satu buku dengan integrasi konten, tema dan kompetensi. Hal ini jelas berbeda dengan konsep kurikulum KTSP yang memisahkan setiap pelajaran dengan konten, kompetensi dan tematik yag tidak berkaitan sama sekali. 

3       Sistem pengajaran
      Untuk mengembangkan konsep integrasi tadi, maka pada kurikulum 2013 ini sistem penyampaian materi dan sistem pendekatan dalam penjabaran materi bersifat saling terkait dengan metode yang berkesinambungan. Perubahan besar dari sistem lama yang memberikan sistem pendekatan yang berbeda untuk tiap pelajaran sesuai dengan konsep keilmuannya.

4.      Perbedaan orientasi
     Orientasi utama kurikulum KTSP lebih pada unsur pengetahuan dan pemahaman materi. Hal ini jelas berbeda dengan orientasi kurikulum 2013 yang justru lebih fokus pada pembentukan kepribadian, karakter dan ketrampilan tanpa melepaskan unsur pengetahuan sama sekali.

5       Posisi bahasa Indonesia
      Pada kurikulum sebelumnya, bahasa Indonesia berada pada posisi yang setara dengan pelajaran lain. Tetapi pada kurikulum 2013 ini, siswa diharapkan menjadikan bahasa Indonesia pengetahuan dasar dalam memahami ilmu pengetahuan. Semua materi berkaitan dengan pelajaran bahasa Indonesia dan memiliki keterkaitan kompetensi dengan mata pelajaran bahasa Indonesia.

6       Tidak ada penjurusan
     Pada level SMA, tidak ada lagi sistem penjurusan kelas IPA atau IPS dan bahasa pada kurikulum 2013 ini. Semua terintegrasi menjadi satu dengan sistem khusus. Sistem ini tetap memberi ruang penjurusan dengan metode pemilihan pelajaran, ada pelajaran wajib, pelajaran minat, pendalaman minat dan sebagainya. Ini berbeda sekali dengan metode kurikulum KTSP yang membuat penjurusan sejak kelas 9.

7.       Spesifikasi SMK
     Karena tidak ada lagi penjurusan pada SMU, maka sistem yang hampir serupa juga muncul pada sisem SMK di kurikulum 2013. Penjurusan hanya berupa pilihan mata pelajaran minat. Tidak ada lagi sistem pemisahan kelas seperti pada sistem penjurusan di kurikulum KTSP lalu.

Itu tadi beberapa perbedaan mendasar antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP. Perbedaan yang cukup besar ini ternyata juga menyulitkan pihak pengajar dan bimbingan belajar yang secara spesifik juga mendasarkan sistem pengajarannya dengan kurikulum. 

Padahal dengan adanya masa adaptasi seperti sekarang, ketika proses belajar mengajar belum mencapai kondisi stabilnya, maka kebutuhan lembaga bimbingan belajar sebagai media pembantu dalam pemahaman materi semakin dibutuhkan.

Lalu bila pihak bimbingan belajar justru ikut kesulitan dalam menelaah kurikulum 2013 dan memasukannya dalam modul yang berkualitas, bagaimana jadinya?

Anda bisa membeli produk softcopy modul bimbel dari Oscas dengan kualitas terbaik dalam memasukan materi dan konten pelajaran kurikulum 2013 dalam modul yang mudah dicerna dan dipahami.  Untuk info lebih lanjut Anda bisa lihat di  www.modulbimbinganbelajar.com.

Inovasi Tiada Henti

Kami OSCAS

Menjual Softcopy Modul Bimbel

Berkualitas dan Terjangkau


Untuk Melihat Contoh modul OSCAS klik