Bagaimana Pendekatan Terbaik Pelaku Bimbel
untuk Memahami Kurikulum 2013?
Pemberlakukan sistem kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru
2013 lalu ini menyebabkan banyak pihak terpaksa beradaptasi dengan perubahan
yang ada. Pasalnya kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Ada beberapa perubahan
terutama pada sistem penilaian dan pengajaran, pendekatan dan kompetensi yang
diharapkan. Meski sebenarnya dari sisi materi tidak ada perbedaan signifikan.
Materi pada kurikulum sebelumnya juga menjadi materi dasar dari kurikulum
terbaru ini, hanya saja dengan sistem penjabaran dan penelaahan yang berbeda.
Perubahan kurikulum
seperti ini memang kerap kali membuat repot tenaga pendidik di sekolah formal.
Tetapi sebenarnya bukan hanya tenaga pendidik formal saja yang harus
beradaptasi dengan perubahan ini. Mereka yang berkecimpung sebagai pelaku
bimbel juga terpaksa putar otak untuk beradaptasi dengan kurikulum 2013.
Yang kerap menjadi kendala
bagi para pelaku bimbel adalah mereka tidak mendapat dukungan bimbingan dari
dinas terkait mengenai proses pemahaman materi dan konsep dalam kurikulum 2013
ini. Berbeda dengan pengajar formal yang akan menjalani serangkaian diklat
perkenalan dan pemahaman kurikulum 2013.
Bila mereka yang
menjalankan bisnis bimbel harus memahami konsep baru ini dengan otodidak,
bagaimana kira-kira hasilnya?
Jangan khawatir,
sebagaimana dikatakan tadi, secara keseluruhan materi, tidak banyak perubahan
yang mendasar. Karena materi-materi yang ada pada kurikulum 2006 juga kembali
digunakan dalam kurikulum 2013. Yang berbeda secara khusus hanya metode,
pendekatan, fokus dan kompetensi.
Lalu bagaimana pendekatan
terbaik bagi para pelaku bimbel dalam memahami perubahan kurikulum ini? Berikut
ini beberapa haluan yang bisa menggambarkan pendekatan terbaik bagi pihak
pelaku bimbel terhadap kurikulum 2013.
Secara umum tidak banyak perubahan materi antara kurikulum 2006 dengan
kurikulum 2013 ini. Kalaupun ada perubahan, ini hanya hasil dari penyesuaian dengan
perkembangan terkini beberapa penyesuaian lain yang berkaitan dengan
kontekstual konten. Apa yang dipelajari siswa kelas 9 pada kurikulum lalu
hampir serupa saja denga materi pada kurikulum terbaru ini.
Dalam kurikulum 2013, siswa berada dalam posisi subjek yang tidak lagi pasif
sekedar menghafal dan menggarap soal dengan benar. Metode terbaru akan
menekankan unsur pengalaman, jadi siswa akan dilibatkan dalam pengujian,
mengamati, analisa dan penarikan kesimpulan atas suatu kasus. Jadi, akan lebih
baik bila bimbel juga tidak sekedar membantu siswa dengan jalan pintas
pengerjaan soal tetapi juga membantu siswa berlogika dengan konteks soal yang
ada.
Pendekatan lain yang juga perlu dipahami oleh lembaga bimbel adalah sistem
penjabaran materi dalam kurikulum 2013 cukup berbeda dari metode sebelumnya. Di
sini, siswa akan belajar secara terintegrasi antara materi dan konten satu
dengan konten lain.
Siswa akan diajak belajar dengan cara yang saling berkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain. Konsep ini harus dipahami oleh pihak pelaku bimbel karena cara yang sama juga perlu diadaptasi dalam modul bimbel dan metode pengajaran dalam bimbel.
Siswa akan diajak belajar dengan cara yang saling berkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain. Konsep ini harus dipahami oleh pihak pelaku bimbel karena cara yang sama juga perlu diadaptasi dalam modul bimbel dan metode pengajaran dalam bimbel.
Salah satu perubahan yang cukup mendasar dari kurikulum 2013 adalah perubahan
standar kompetensi. Bila sebelumnya mata pelajaran yang berbeda bisa berarti
juga perbedaan dalam standar kompetensi. Maka kini kompetensi yang diharapkan
bisa menjadi lebih majemuk. Beberapa kompetensi yang sama bisa menjadi target
dari beberapa mata pelajaran sekaligus.
Pihak pelaku bimbel tetap berkepentingan untuk mengantarkan siswa mencapai standar kompetensi yang diharapkan.. Untuk kurikulum 2013 ini, kompetensi dasar utamanya fokus pada pemahaman yang berbasis pengalaman dan penarikan kesimpulan. Jadi memberi contoh yang berasal dari pengalaman siswa dan pengamatan siswa akan lebih efektif.
Perubahan yang mendasar dari kurikulum 2013 sebenarnya terletak pada konsep dan metode. Jadi
bagi bimbel, tidak banyak perubahan materi yang perlu dilakukan. Dari sisi ini
pihak bimbel sebenarnya sudah cukup diuntungkan karena artinya perubahan
pendekatan hanya berokus pada adaptasi konsep.
Hanya saja bimbel perlu mengambil peran untuk bersinergi
dengan pihak pendidikan formal. Karena faktor penilaian prestasi sebuah bimbel
salah satunya di lihat dari kemampuannya mengantarkan siswa menjadi berprestasi
di sekolah formal mereka. Tampaknya dengan adanya model kurikulum 2013 ini,
peran ini menjadi lebih kompleks dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar